Tentang gaji, atau upah, atau kompensasi, itu hal yang relatif. GAji setinggi apapun, tapi kalau tidak mampu kelola, tidak akan pernah cukup. Apalagi, kalau dia orang yg konsumtif. Sebaliknya, gaji yg dibilang rendah, kalau mampu kelolanya, bisa koq sejahtera.
Kaya atau miskin itu adalah pilihan, bukan nasib.
Mengapa kinerja lemah dan semakin melemah, ada beberapa faktor, a.l.:
1. Kebiasaan berhutang ke Bank, tanpa memperhitungkan kemampuan mengangsur, shg gajinya menjadi minus; atau tutup lobang gali lobang.
2. Paradigma berpikir belanja, yang belum diubah menjadi merancang masa depan menabung dan investasi lain.
3. Suka jor-joran, mengejar status sImbol.
4. Mental pengemis, yang sukanya minta, enggan memberi.
5. Dll
Kaya atau miskin itu adalah pilihan, bukan nasib.
Mengapa kinerja lemah dan semakin melemah, ada beberapa faktor, a.l.:
1. Kebiasaan berhutang ke Bank, tanpa memperhitungkan kemampuan mengangsur, shg gajinya menjadi minus; atau tutup lobang gali lobang.
2. Paradigma berpikir belanja, yang belum diubah menjadi merancang masa depan menabung dan investasi lain.
3. Suka jor-joran, mengejar status sImbol.
4. Mental pengemis, yang sukanya minta, enggan memberi.
5. Dll
2 komentar:
bagaimana nasib guru swasta Pak?
hanya digaji 250.000 sebulan makanya kami banyak yang beralih menjadi TU, karena lebih banyak gajinya, lagi 150.000
Posting Komentar