Senin, September 3

MENCARI PENGHASILAN TAMBAHAN

Dari Buku Seri Perencanaan Keuangan Keluarga (Safir Senduk):

RINGKASAN :

1. Menaikkan Penghasilan merupakan salah satu cara dalam mengatasi defisit.

2. Menaikkan Penghasilan tidak harus dilakukan apabila Anda mengalami defisit saja, tetapi dapat dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya defisit pada tahun-tahun mendatang.

3. Jika Anda saat ini bekerja-apalagi sebagai karyawan –jangan terlalu berharap untuk menaikkan penghasilan dari pekerjaan Anda yang sekarang. Namun, cobalah mencari penghasilan tambahan di luar pekerjaan yang Anda lakukan sekarang.

RINGKASAN LANGKAH-LANGKAH DALAM MENCARI PENGHASILAN TAMBAHAN:

1. Siapkan diri Anda agar mau bekerja.

2. Siapkan waktu yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaannya.

3. Pelajari alternatif penghasilan tambahan yang tersedia, lalu tetapkan pilihan Anda.

Alternatif 1 : Menjadi karyawan.

Alternatif 2 : Menjual Barang dan Jasa

Alternatif 3 : Menjual Keahlian

alternatif 4 : Membuka Usaha Sendiri

alternatif 5 : Menjalankan Usaha Network Marketing

Alternatif 6 : Ikut Investasi Bagi Hasil

alternatif 7 : Melakukan Investasi Pendapatan Tetap

Alternatif 8 : Melakukan Jual-Beli Produk Keuangan

4. Lakukan, lakukan, lakukan.

Kelebihan dan Kekurangan Mencari Penghasilan Tambahan dengan Menjadi Karyawan

Kelebihan :

1. Anda tidak memerlukan modal uang yang besar untuk mulai bekerja sebagai karyawan.

2. Penghasilan Tambahan relatif bisa didapatkan dengan cepat berupa gaji atau upah setiap bulannya.

Kekurangan :

1. Waktu yang harus Anda luangkan untuk mendapat Penghasilan tambahan akan lebih banyak

2. Adanya aturan-aturan yang mengikat Anda sebagai karyawan membuat kebebasan Anda berkurang.

RINGKASAN Kiat Mencari Penghasilan Tambahan dengan Menjadi Karyawan

1. Jangan sampai mengganggu jadwal kegiatan utama

2. Ada baiknya pasangan Anda yang tidak bekerja yang melakoni pekerjaan sebagai karyawan

3. Pilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENCARI PENGHASILAN TAMBAHAN DENGAN MENJUAL BARANG DAN JASA

Kelebihan :

1. Tidak butuh modal uang terlalu banyak apalagi jika Anda hanya sebagai perantara/makelar.

2. Waktu Anda lebih fleksibel

Kekurangan :

1. Penghasilan Anda tidak tetap.

RINGKASAN  Kiat mencari penghasilan tambahan dengan menjual barang dan jasa

1. Miliki pengetahuan yang baik terhadap barang dan jasa yang Anda jual

a. Taruhlah minat pada produk yang Anda jual

b. Ikuti pendidikan yang ada

c. Simak media

d. Baca buku

2. Cobalah untuk fokus kepada sejumlah lini produk saja.

3. Pasarkan diri Anda.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENCARI PENGHASILAN TAMBAHAN DENGAN MENJUAL KEAHLIAN

Kelebihan :

1. Waktu Anda lebih fleksibel

2. Anda bebas untuk memutuskan terikat tidaknya dengan klien/pemakai jasa Anda.

Kekurangan :

1. Penghasilan umumnya tidak tetap baik dari sisi jumlah maupun frekuensi.

RINGKASAN Kiat Mencari penghasilan tambahan dengan menjual keahlian

1. Pelajari dan kenali keahlian yang bisa Anda jual

a. Dengan melihat dari hobi

b. Dengan bertanya kepada orang lain

c. Dengan bertanya kepada orang yang ahli

d. Dengan melihat pada pekerjaan yang pernah Anda lakukan selama ini

2. Tambah pengetahuan Anda pada bidang yang dipilih.

a. Mengikuti pendidikan formal

b. Mengikuti pendidikan non-formal

c. Mengikuti usaha yang sudah berjalan, yang memang mempekerjakan orang dengan keahlian seperti Anda.

3. Pelajari cara menjual keahlian Anda.

a. Berikan jasa Anda secara gratis terlebih dahulu.

b. Milikilah kepribadian yang menyenangkan dan jadilah ahli dalam bersosialisasi

c. Manfaatkan media

4. Sesuaikan keahlian Anda dengan target dan selera pasar Anda

a. ketahui target pasar anda

b. ketahui selera pasar anda

Kelebihan dan Kekurangan Mencari Penghasilan Tambahan dengan Membuka Usaha Sendiri

kelebihan :

1. Leluasa mewujudkan ide-ide Anda

2. Tahu titik lemah dan titik kelebihan Anda

Kekurangan :

1. Ada waktu, tenaga, dan uang yang harus dikorbankan apabila ternyata sistem yang Anda Bangun gagal.

RINGKASAN Kiat Mencari Penghasilan Tambahan dengan Membuka Usaha Sendiri

1. Pelajari dan pahami terlebih dahulu seluk-beluk usaha yang akan Anda jalankan.

a. Amati usahal lain yang sudah berjalan

b. Bekerja pada usaha yang sudah berdiri sebelumnya

c. Simak media

d. Baca buku

2. Buat sistem keuangan usaha yang terpisah dengan keuangan keluarga dan miliki modal awal yang cukup untuk mengantisipasi masa-masa sulit.

3. Buat sistem yang bisa Anda tinggalkan

a. Buat sistem yang sederhana

b. Buat sistem yang jelas untuk diikuti.

Kelebihan dan Kekurangan Mencari Penghasilan Tambahan dengan melakukan Usaha network marketing

Kelebihan:

1. Tidak butuh modal uang yang besar

2. Kecilnya risiko kerugian uang

3. Tidak butuh tempat khusus

4. Bisa mengatur sendiri kapan waktunya anda akan menjalankan usaha tersebut

Kekurangan:

1. Tidak cocok bagi orang yang tidak kuat mental dan tidak pandai dalam bersosialisasi

RINGKASAN Kiat Mencari Penghasilan Tambahan dengan melakukan usaha Network marketing

1. Pilihlah perusahaan network marketing yang tergabung dalam APLI (Asosiasi Penjual Langsung Indonesia)

2. Pilihlah perusahaan network marketing yang menyediakan barang dan jasa yang banyak dan bervariasi

3. Pilihlah perusahaan network marketing yang para distributornya memiliki cara atau sistem keberhasilan unutk bisa sukses; sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil.

Kelebihan dan Kekurangan Mencari Penghasilan Tambahan dengan Ikut Investasi Bagi Hasil

Kelebihan:

1. Tidak butuh kerja fisik yang banyak

Kekurangan :

1. Beberapa di antara usaha yang ada butuh dana yang agak banyak, padahal tidak semua orang memilikinya.

RINGKASAN Kiat mencari penghasilan tambahan dengan ikut investasi bagi hasil

1. Pelajari cara kerjanya

2. Kenali risikonya:

a. Ketahui bagaimana risiko rugi itu bisa terjadi

b. Ketahui kapan risiko rugi itu bisa terjadi

c. Ketahui apa yang sudah dilakukan manajemen dalam menghadapi risiko-risiko tersebut.

3. Lihat lokasinya.

a. Lokasi kantornya

b. Lokasi usahanya

4. Kenali perusahaannya.

a. Manajemennya

b. Pemegang sahamnya

MELAKUKAN INVESTASI PENDAPATAN TETAP

Sekarang kita akan berbicara tentang bagaimana cara memperoleh penghasilan tambahan misalnya: Rp. 250.000,-

=(Rp. 250.000,- x 12) : 12%

=Rp. 3.000.000 : 12% (bunga bank)

=Rp.

Rp 27,272,727.27

Kelebihan dan Kekurangan Mencari Penghasilan Tambahan dengan melakukan investasi pendapatan tetap

Kelebihan:

1. Tidak butuh usaha fisik yang banyak

Kekurangan:

1. Kadang-kadang butuh dana besar agar bisa memberikan hasil yang dirasa mencukupi, padahal tidak semua orang punya dana.

2. Tidak selalu bisa mengimbangi inflasi

RINGKASAN Kiat Mencari Penghasilan Tambahan dengan melakukan investasi pendapatan tetap

1. Pilih produk investasi yang jumlah pendapatan tetapnya bisa memenuhi kebutuhan penghasilan tambahan anda

2. Pertimbangkan untuk melakukan investasi berpendapatan tetap pada barang (hard asset), kemudian menyewakannya dengan harga yang naik dari tahun ke tahun untuk mengimbangi inflasi dalam jangka panjang.

3. Apabila anda melakukan investasi pada produk pendapatan tetap yang bukan berupa barang, tambahlah jumlah pokok investasi anda dari tahun ke tahun untuk mengimbangi inflasi dalam jangka panjang.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MENCARI PENGHASILAN TAMBAHAN DENGAN MELAKUKAN JUAL-BELI PRODUK KEUANGAN

KELEBIHAN:

1. Hasilnya bisa lebih besar sehingga dana awal investasi yang anda butuhkan bisa lebih sedikit.

KEKURANGAN:

1. Anda bisa mengalami kerugian uang yang cukup besar.

RINGKASAN KIAT MENCARI PENGHASILAN TAMBAHAN DENGAN MELAKUKAN JUAL-BELI PRODUK KEUANGAN

1. Pelajari dan kenali risiko produk keuangan anda sebelum anda masuk ke sana

2. Perhatikan lingkungan produk anda

3. Lakukan proses belajar secara terus-menerus

4. Jangan malas melakukan evaluasi secara rutin

RINGKASAN MEMILIH ALTERNATIF TERBAIK

Ada empat pertanyaan yang harus anda jawab dalam menentukan alternatif penghasilan tambahan terbaik untuk Anda, yaitu:

1. Seberapa cepat penghasilan tambahan itu ingin Anda dapat?

2. Seberapa besar jumlah penghasilan tambahan yang Anda inginkan?

3. Seberapa banyak waktu luang yang anda miliki untuk bisa menjalankan pekerjaan yang dibutuhkan?

4. Seberapa besar aset yang Anda miliki pada saat ini yang bersedia anda gunakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan?

nantinya, anda tinggal mencari alternatif penghasilan tambahan yang memang sesuai-atau paling tidak bisa mendekati-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas.

Selain empat hal tersebut, ada satu hal lagi yang juga menentukan keputusan seseorang dalam memilih alternatif yang tepat untuk penghasilan tambahannya, yaitu MINAT.

LAMPIRAN A: CONTOH KASUS

Berikut adalah sejumlah contoh kasus dari mereka yang menginginkan penghasilan tambahan dalam kehidupannya sehari-hari. Contoh kasus ini mewakili orang-orang dari berbagi usia dan pekerjaan. pada setiap contoh kasus saya memberikan saran-saran tentang alternatif penghasilan tambahan yang cocok untuk masing-masing kasus. tentu saja saran-saran tersebut sifatnya tidak mengikat dan bukan merupakan sebuah jawaban benar atau salah. Saya hanya mencoba memberikan saran yang memang sesuai dengan situasi dan kondisi dari masing-masing contoh, terutama dari empat hal yang memang menjadi situasi dan kondisi mereka:

Contoh kasus 1: Seorang mahasiswa

Anton, seorang mahasiswa yang sedang kuliah di tahun ketiga di sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung jurusan komputer informatika, memutuskan untuk mencari penghasilan tambahan. Saat ini ia masih mendapatkan uang saku sebesar Rp. 400 ribu per bulan dari orang tuanya. Waktu kuliahnya adalah setiap hari Senin hingga Jumat, pukul 09.00 s.d 13.00 WIB. Waktu belajarnya sendiri adalah setiap malam hari. Plus lagi, setiap malam minggu ia punya jadwal khusus, ngapel ke rumah pacarnya.

Jadi, waktu kosongnya adalah setiap siang hari. Ia ingin mencari penghasilan tambahan sebesar Rp. 500 ribu sampai 1 juta per bulan. oleh karena pengeluarannya sendiri tidak banyak, ia tidak menetapkan target untuk harus mendapatkan penghasilan tambahannya itu pada saat ini juga. “Jangka Waktu empat bulan masih tidak apa-apa, kok…”katanya santai. Ya, Anton memang jenis orang yang serius, tapi santai, tidak mau terlalu mengejar-ngejar penghasilan tambahan yang dicarinya. Bagaimana dengan jumlah dana yang sudah ia miliki saat ini? Aset yang ia punya saat ini adalah tabungan senilai Rp. 4 juta, plus sebuah motor yang setia mengantarkannya dari tempat ia kos ke tempat kuliahnya, dan sebuat komputer di kamar kosnya. Orang tuanya sendiri tinggal di Kalimantan.

Pertanyaan:

Alternatif penghasilan tambahan apakah yang tepat untuk Anton?

Jawaban :

Menjual Barang dan Jasa, itu yang bisa dilakukan Anton. Sebagai seseorang yang belajar tentang komputer informatika, ia bisa memanfaatkan keahliannya dengan menawarkan jasa pembuatan perangkat lunak komputer. Beberapa usaha kecil pasti akan sangat terbantu apabilan Anton bisa membuatkan perangkat lunak komputer yang bisa membantu pekerjaan mereka sehari-hari, seperti perangkat lunak tentang database klien, perangkat lunak yang berisi daftar harga produk, atau apapun itu yang memang dibutuhkan oleh kliennya. Untuk bisnis seperti ini, modal awal yang dibutuhkan Anton biasanya berupa satu unit komputer, seperangkat kartu nama, dan sejumlah stationary untuknya agar bisa mengajukan proposal. Oleh karena Anton sudah memiliki sebuah komputer di kamar kosnya, modal yang akan ia keluarkan tidak akan terlalu besar, mengingat modal untuk membuat kartu nama dan perlengkapan lain tidak akan terlalu banyak menghabiskan biaya dan karena pada saat ini Anton masih kos dan tidak memiliki sebuah tempat khusus, –jika memang tempat menjadi masalah untuknya, Anton bisa mencari teman lain yang memiliki rumah untuk diajak join, nanti, dari rumah itulah Anton dan temannya bisa menjadikan tempat itu sebagai base bisnisnya. Sebagai mahasiswa, Anton memiliki kelebihan pada jasa yang dijualnya, yaitu harga. Anton bisa menetapkan harga yang bersaing atas pembuatan perangkat lunaknya; pasti perusahaan-perusahaan dengan skala kecil akan senang sekali datang kepadanya mengingat mereka biasanya tidak akan sanggup untuk membayar jasa software house besar yang umumnya menetapkan harga tinggi. Untuk mencari prospek, Anton bisa membuka buku telepon dari Telkom (Yellow Pages) khusus di kota Bandung.

Dari segi waktu, Anton bisa menyesuaikan waktu kerjanya dengan waktu luang yang dimilikinya. Jangan lupa, pekerjaan yang dilakukan Anton adalah mencari order dan melakukan pengerjaannya begitu ada order yang masuk.

Berapa rupiah yang bisa didapatkan anton dengan menjual jasa pembuatan software? mulai dari beberapa ratus ribu rupiah hingga jutaa rupiah. Memang Anton tidak bisa langsung mendapatkan order, mengingat ia harus mencari klien terlebih dahulu. Mungkin ia baru bisa mendapatkan klien pertamanya setelah dua, tiga atau empat bulan. Namun, itu memang sesuai dengan jangka waktu yang memang diinginkan Anton dalam mendapatkan penghasilan tambahannya yang pertama, yaitu sekitar empat bulan dari sekarang.

Contoh Kasus 2 : Seorang Lajang

Sudah 3 bulan ini Nina berniat mencari tambahan penghasilan. Sebagai seorang sekretaris junior dengan penghasilan Rp. 2.000.000,- setiap bulannya ia merasa bahwa penghasilannya itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan sedikit untuk membantu orang tuanya. Padahal ia juga ingin memenuhi kesukaan dan hobinya selama ini, yaitu travelling. “Sebenarnya sih nggak harus travelling ke luar negeri, dalam negeri pun oke. saya ‘kan pengen juga keliling Indonesia, setidaknya melihat Taman Laut Bunaken atau Danau Toba.”

Pekerjaan sebagai sekretaris mengharuskannya untuk bekerja dari pukul 08.00 s.d. 17.00 WIB dan libur setiap Sabtu dan Minggu. Itulah yang membuatnya pusing untuk melihat kesempatan lain dalam mencari penghasilan tambahan. “Kalau mau dikerjakan Sabtu Minggu, kok rasanya udah capek, ya? Sabtu MInggu ‘kan hari istirahat setelah bekerja seminggu penuh, begitu katanya.

Selama ini, Nina berhasil menabung sebesar Rp. 7.000.000,- dan tidak akan diutak-atiknya karena akan dipakai sebagai persiapan pensiun nantinya. Selain aset tersebut , menurut pengakuannya, ia sebenarnya suka menulis.

Pertanyaannya:

Apakah yang bisa dilakukan Nina untuk bisa menambah penghasilannya?

Jawaban:

Menjual Keahlian. itu yang bisa dilakukan Nina, Saran saya Nina menjajal keahliannya dengan mencoba membuat tulisan berupa artikel, dan mengirimkannya ke media massa. Ada banyak topik sosial, karier, bahkan topik yang menjadi bidang pekerjaan Nina, yaitu kesekretarisan. Sebagai alternatif, Nina juga bisa menjadi spesialis penulis cerpen.

Dalam bidang kesekretarisan Nina bisa menuliskan kiat-kiat tentang bagaimana seorang sekretaris bisa menjalankan berbagai tugasnya dengan baik, seperti bagaimana seorang sekretaris bisa mengatur waktu, bisa meng-handle telepon dengan baik, dan bisa memiliki cara yang baik dalam berhubungan dengan rekan kerja. Selain akan mendapatkan honor dari menulis, topik-topik kesekretarisan yang ditulisnya dalam artikel akan membuat harganya sebagai sekretaris menjadi naik.

Dari segi waktu, Nina bisa menulis artikel tersebut di rumah; ini penting, mengingat hari Sabtu dan Minggu ia malas ke luar rumah setelah seminggu penuh bekerja di kantor. Paling satu artikel bisa dibuat sekitar 1-2 jam.

Berapa banyak penghasilan tambahan yang bisa diterima Nina? Pada saat ini, seorang pembuat artikel dihargai sekitar dua, tiga hingga empat ratus ribu rupiah untuk setiap artikel yang dituliskannya, bergantung pada besar-kecilnya skala media cetak yang dikiriminya. Saran saya, Nina bisa menulis artikel secara mingguan dan mengirimkannya seminggu sekali ke tabloid atau koran. Dengan demikian, Nina bisa mendapatkan honor hingga empat kali dalam sebulan.

Contoh Kasus 3 : Pasangan Muda

Di usia perkawinannya yang baru tujuh bulan, Yanti dan Bagas sudah kerepotan menyusun anggaran belanja untuk keperluan mereka sehari-hari. “Rasanya kok kurang terus, ya? Padahal kita berdua bekerja lho.” Itulah yang mereka keluhkan dari hari ke hari.

Yanti sendiri adalah seorang wanita muda energik berusia 29 tahun yang  bekerja sebagai seorang reporter di sebuah majalah wanita terkenal, sementara Bagas yang berusia 30 tahu adalah seorang agen di sebuah perusahaan asuransi yang cukup besar. Selama ini penghasilan Yanti memang pasti setiap bulannya. Sebaliknya, sebagai seorang agen asuransi, Bagas menerima penghasilannya berdasarkan komisi dari penjualan yang berhasil ia lakukan setiap bulannya.

Masalahnya, pada saat ini mereka merasa bahwa penghasilan mereka tidak mencukupi sehingga mereka berdua akhirnya memutuskan untuk mencari penghasilan tambahan. “Apa ya, kira-kira? Kita sih kepengen bisa dapat penghasilan tambahan sekitar Rp. 1 juta sebulan. Nggak usah buru-buru, tapi paling tidak kita harus bisa mendapatkannya sekitar lima-enam bulan mendatang,” begitu kata mereka.

Pekerjaan mereka yang memiliki waktu yang cukup fleksibel membuat mereka sebenarnya memiliki banyak waktu luang. Selain itu, mereka punya motor senilai Rp. 8 juta yang mereka bilang oke-oke saja jika memang harus dijual. Sementara untuk simpanan atau tabungan, katanya sudah habis dipakai untuk biaya perkawinan.

Pertanyaan:

Alternatif apakah yang bisa mereka ambil untuk mendapatkan penghasilan tambahan?

Jawaban:

Menjual Barang dan Jasa, itu yang bisa mereka lakukan bersama. Pada saat ini Bagas memang sudah melakukannya sebagai pekerjaan utamanya(ia kerja sebagai agen di perusahaan asuransi, kan?). Namun saran saya, justru inilah yang sebaiknya mereka lakukan. Jika mereka tidak memiliki modal uang yang cukup untuk membeli barang untuk mereka stok, mereka bisa memutuskan untuk menjadi makelar. Barang atau jasa yang mereka transaksikan bisa bermacam-macam, bergantung pada apa yang menjadi kesukaan mereka. Prinsipnya di sini, saya lihat Yanti dan Bagas toh sudah memiliki sejumlah teman sebagai relasi yang mungkin bisa dimanfaatkannya sebagai daftar prospeknya yang pertama.

alternatif lain, mengingat terbatasnya modal uang yang mereka punya, Yanti dan Bagas bisa juga menjalankan usaha networking marketing. Di sini, pada awalnya mereka berdua akan sama-sama melakukan penjualan, persis seperti ketika mereka menjual barang dan jasa. Namun, dalam usaha ini mereka juga punya kesempatan untuk membuat dan mengembangkan jaringan pemasaran yang nantinya akan melakukan kegiatan penjualan mirip seperti yang mereka lakukan sehingga penghasilan mereka berupa komisi penjualan dalam jaringan diharapkan akan meningkat. Bukan tidak mungkin mereka mendapatkan penghasilan rutin sebesar Rp. 1-2 juta dari komisi penjualan di jaringannya sejak 5-6 bulan ia menjalankan usaha network marketing. Belum lagi dari keuntungan eceran yang bisa ia dapatkan sejak bulan pertama menjalankan usaha tersebut.

Mengenai waktu yang dibutuhkan, baik menjual barang dan jasa secara pribadi maupun menjalankan usaha network marketing, biasanya bisa mengikuti waktu luang yang mereka miliki pada saat ini.

Contoh Kasus 4 : Keluarga Muda

Rinto dan Anna adalah pasangan yang amat bahagia. Bagaimana tidak, sejak menikah setahun lalu pasangan ini langsung mendapatkan momongan yang lucu dan menggemaskan. Pekerjaan Anna yang mengharuskannya untuk sering keluar kota membuatnya mengundurkan diri dari pekerjaan setelah kelahiran si kecil. Sementara Rinto, sebagai Manajer Pemasaran di sebuah perusahaan consumer good cukup disibukkan dengan pekerjaannya sehari-hari, bahkan kadang Sabtu dan Minggu pun mesti masuk demi tercapainya target penjualan.

Penghasilan yang hanya bersumber pada Rinto saja membuat Anna merasa perlu untuk mencari penghasilan lain dengan pertimbangan bahwa keperluan anak pasti akan meningkat dari tahun ke tahun. Kriteria pekerjaan yang diinginkannya adalah tidak terikat waktu(fleksibel), tapi dengan penghasilan yang pasti setiap bulannya dengan angka sekitar Rp. 1 s.d. 3 juta per bulan. Selama ini ia memang sangat concern pada keperluan anaknya kelas. “Pokoknya pendidikannya mesti oke, selain itu saya juga ingin menyiapkan segala sesuatunya. Saya juga pengen banget ngajak dia jalan-jalan ke tempat-tempat yang unik supaya wawasannya luas dan batinnya kaya”, ujarnya.

Selama ini, pasangan tersebut memang rajin menabung sehingga mereka punya aset yang cukup lumayan. Mereka mempunyai deposito bersama sebesar Rp. 40 juta juga rumah yang dalam waktu dua bulan akan lunas cicilannya.

Sebagai lulusan Sastra Inggris, Anna merasa memiliki kemampuan untuk mengajar. Namun, ia masih ragu karena tidak tahu bagaimana cara memasarkan keahliannya ini dan ia masih merasa kurang jika hanya mengandalkan penghasilan dari memberikan kursus saja. Di sisi lain, ia merasa harus mendapatkan penghasilan tambahan ini secepatnya. “Kalau bisa sih dalam waktu dua tiga bulan ini,” lanjut Annna.

Pertanyaan :

Alternatif apa sajakah yang bisa diambil Anna untuk dapat memiliki penghasilan tambahan dalam waktu relatif singkat?

Jawaban :

Menjadi karyawan, itu yang bisa dilakukan Anna. Alternatif ini masuk akal mengingat Anna menginginkan penghasilan tambahan secara cepat. Dengan kemampuannya mengajar, Anna bisa melamar kerja sebagai seorang tenaga pengajar di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris. Jika Anna menginginkan waktu kerja yang fleksibel dan tidak setiap hari, biasanya lembaga kursus bisa memberikan pilihan waktu mengajar yang mungkin pas buat Anna, misalnya dua kali dalam seminggu, atau hari Sabtu saja saat suaminya tidak bekerja.

Memang, bisa saja Anna mengajar secara pribadi dan tidak melalui sebuah lembaga pendidikan. Namun, Anna tidak akan langsung bisa mendapatkan penghasilan. Satu-satunya cara adalah dengan memanfaatkan sebuah lembaga pendidikan karena biasanya lembaga pendidikan punya dana promosi yang lebih besar untuk bisa mendapatkan murid secara lebih cepat dibanding jika Anna yang sendirian mencari murid.

Dengan menjadi karyawan pengajar di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris, penghasilan tambahan yang akan diterima Anna adalah berupa gaji yang biasanya diterima sebulan sekali. Jika Anna mengatakan bahwa ia akan lebih senang jika bisa mendapatkan penghasilan pertamanya dalam dua tiga bulan ke depan, berarti Anna punya waktu sekitar satu bulan dari sekarang untuk mulai melamar ke lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris.

Berapa banyak penghasilan yang bisa diterima Anna? Bergantung pada jam mengajar yang ia berikan. Semakin banyak jam mengajar yang bersedia diberikan Anna, biasanya semakin besar juga jumlah penghasilan yang akan diterimanya dalam sebulan.

Contoh Kasus 5:

Keluarga Usia Menengah

Sari dan Arman merupakan pasangan yang unik. Arman, sang suami berusia tiga tahun lebih muda dari Sari. Saat ini mereka telah dikaruniai dua orang anak. Satu putra berusia 11 tahun dan satu putri berusia 8 tahun.

Sari yang berusia 40 tahun adalah seorang Senior Supervisor di sebuah bank swasta nasional yang cukup bonafide, sementara Rinto yang berusia 37 tahun adalah seorang karyawan di sebuah Perusahaan Multinasional. Di awal pernikahan, sebenarnya mereka telah sepakat untuk mencoba mencari penghasilan lain di luar pekerjaan utama mereka, yang telah mereka buktikan dengan dibuatnya sebuah wartel 5 tahun yang lalu dengan 4 KBU (Kamar Bicara Umum). Namun usaha ini mereka rasakan masih kurang. Sekarang, mereka sedang mencari alternatif lain untuk mencari penghasilan tambahan.

“Apa ya, enaknya?” tanya Sari. Jika dilihat dari asetnya, sebenarnya mereka memiliki cukup banyak simpanan. Mereka memiliki simpanan tunai sebesar kurang lebih Rp. 400 juta yang tersimpan di sejumlah rekening tabungan dan deposito, juga rumah yang mereka tinggali selama ini, plus satu buah mobil sedan keluaran 3 tahun terakhir.

Keinginan mereka sebenarnya sederhana, yaitu menambah penghasilan sebesar Rp. 5.000.000,- per bulannya. Mengenai waktunya, mereka tidak punya target yang pasti. “Yang pasti, kami mesti mendapatkan idenya. Nggak perlu buru-buru kok,” ujar Arman mantap.

Pertanyaan:

Apakah yang bisa dilakukan pasangan tersebut untuk mendapatkan tambahan penghasilan?

Jawaban: Jual beli Produk Keuangan, itu yang bisa mereka lakukan bersama. Dengan jumlah simpanan tunai sebesar Rp. 400 juta, Sari dan Arman bisa mengambil sekitar Rp. 100-150 juta, dan mencoba melakukan jual-beli produk-produk keuangan. Salah satu produk keuangan yang bisa mereka coba untuk diperjualbelikan adalah saham. Pemilihan saham bisa jadi akan sangat menguntungkan buat mereka mengingat pada saat ini ada banyak sekali emiten saham di BEJ yang bisa dipilih. Untuk berkonsultasi tentang saham yang bisa mereka masuki, mereka bisa mencoba berkonsultasi dengan bagian riset kantor pialang saham mereka.

Jika mereka belum pernah berinvestasi ke dalam saham, saran saya adalah agar mereka masuk terlebih dahulu ke dalam produk Reksa Dana Saham. Dalam Reksa Dana, uang yang mereka investasikan akan dikelola oleh pihak ketiga yang disebut Manajer Investasi. Oleh si manajer investasi, uang itu akan dimasukkan ke dalam berbagai instrumen investasi, salah satunya adalah saham. Dengan masuk ke reksa dana saham, Sari dan Arman bisa mencoba untuk belajar terlebih dahulu tentang saham. Setelah berinvestasi di RD Saham selama kurang lebih tiga empat bulan, barulah mereka bisa pelan-pelan belajar melakukan transaksi jual-beli saham secara bulanan. Tidak masalah jika mereka harus masuk dulu ke RD Saham selama tiga empat bulan sebelum akhirnya bertransaksi saham secara langsung, wong kata mereka tidak usah buru-buru, kan?

EMPAT ALTERNATIF PENGHASILAN TAMBAHAN YANG BOLEH DIIKUTI, BOLEH DIHARAPKAN, TETAPI SEBAIKNYA TIDAK USAH DIANDALKAN.

Dalam buku ini Anda sudah melihat bahwa ada delapan alternatif yang bisa Anda pilih dalam mencari Penghasilan Tambahan. Anda juga sudah mendapatkan petunjuk tentang bagaimana cara memilih alternatif yang tepat untuk Anda. Apabila Anda memilih salah satunya, mau bekerja keras dan bersedia menjalankan kiat-kiat yang diberikan, besar kemungkinan Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan yang anda inginkan.

Namun demikian, di luar alternatif yang sudah anda baca, sebetulnya ada empat lagi alternatifnya yang bisa anda lakukan. Keempat alternatif tersebut memang sengaja saya taruh dalam lampiran karena sama-sama punya sifat unik, yaitu sama-sama mempunyai unsur ketidakpastian yang cukup besar. Oleh karena besarnya unsur ketidakpastian tersebut, keempat alternatif ini boleh Anda lakukan, boleh Anda berharap untuk didapat, tapi sebaiknya jangan terlalu diandalkan.

Jika Anda menjalankan alternatif tersebut dan bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari situ, anggap saja itu seperti bonus.

Apakah sajakah keempat alternatif tersebut? Keempat alternatif tersebut adalah:

1. Mengikuti Lomba atau Pertandingan

2. Mengikuti Kuis

3. Mengikuti Undian

4. Terlibat bisnis money game.

MENGIKUTI LOMBA ATAU PERTANDINGAN

Anda jago dalam bidang olahraga? Kenapa Anda tidak mengikuti lomba atau pertandingan yang mungkin sering diadakan di kota Anda? Saya sering mendengar tentang para atlet olahraga yang menjadikan ke-atlet-annya sebagai sebuah pekerjaan sampingan. Sehari-hari, mereka  mungkin memiliki pekerjaan tetap, seperti menjadi karyawan atau memiliki usaha sendiri. Namun, sebagai pekerjaan sampingan, kadang-kadang mereka juga menjadi atlet olahraga, entah atlet yang sifatnya nasional, maupun atlet yang hanya berkiprah secara lokal. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa banyak atlet olahraga yang menjadikan profesi atletnya sebagai pekerjaan sampingan. Beberapa dari mereka yang mengikuti turnamen dan berhasil menang, kadang-kadang bisa memboyong sampai jutaan bahkan puluhan juta rupiah dari kemenangannya sebagai penghasilan tambahan mereka. Apakah lomba atau pertandingan identik dengan bidang olahraga saja? Jelas tidak dong. Saya pernah melihat beberapa orang eksekutif yang menyukai hobi tertentu, kemudian menyempatkan diri untuk mengikuti perlombaan yang berhadiah tidak sedikit. Salah satu di antaranya adalah eksekutif yang punya kegemaran balap mobil. Beberapa diantara mereka rajin mengikuti rally  mobil yang berhadiah cukup besar. Anda mungkin punya hobi balap mobil dengan remote control? Waah…, itu sih banyak sekali perlombaannya. Anda bisa computer proggramming? Cobalah untuk rajin-rajin datang  ke pameran komputer di kota Anda. Beberapa pameran komputer biasanya mengadakan perlombaan computer programming. Atau, Anda punya hobi main game di komputer? Ada banyak sekali lomba game berhadiah jutaan rupiah yang diadakan di mal-mal, toko komputer, atau bahkan warnet yang bisa Anda jadikan sarana dalam mendapatkan penghasilan tambahan.

Oke, oke. Lalu apa definisi dari mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengikuti lomba atau pertandingan? Prinsipnya di sini, penghasilan tambahan dari mengikuti lomba atau pertandingan adalah penghasilan yang Anda dapatkan dari melombakan atau mempertandingkan keahlian yang Anda memiliki dengan sejumlah orang lain yang memiliki keahlian sama; di sini Anda bisa menjadi pemenangnya.

Lho, lalu apa bedanya alternatif ini dibanding alternatif menjual keahlian yang pernah dibahas di Bab 5 buku ini? Kan sama-sama menggunakan keahlian? Pada alternatif menjual keahlian, yang jelas Anda akan menjual keahlian pada klien yang akan membayar Anda, dan besar atau kecilnya pembayaran tersebut biasanya akan sangat bergantung pada besar-tidaknya pekerjaan yang Anda lakukan dan bagus-tidaknya mutu pekerjaan Anda. Artinya, unsur ketidakpastian Anda dalam mendapatkan penghasilan tersebut sangat kecil karena Anda toh pasti akan mendapatkan penghasilannya. Sebaliknya, pada alternatif mengikuti lomba atau pertandingan, Anda mungkin juga menggunakan keahlian Anda, tapi Anda toh masih harus berhadapan dengan lawan-lawan Anda yang mungkin keahliannya lebih tangguh dibandingkan Anda. Jadi, di sini unsur ketidakpastian dalam mendapatkan penghasilan tambahan yang Anda inginkan menjadi lebih besar.

Mau contoh? Gampang. Anggap saja Anda punya keahlian computer programming. Ketika Anda menjual keahlian tersebut pada seorang klien, dan klien anda setuju untuk membayar Anda sebesar-katakan saja Rp. 5 juta untuk sebuah program komputer yang Anda buat, bagaimanapun juga Anda pasti akan mendapatkan penghasilan. Bukankah Anda sudah dikontrak untuk mengerjakan pekerjaan computer programming itu? akan tetapi, jika Anda mengikuti lomba, Anda hanya akan mendapatkan penghasilan jika menang. Nah, jika peserta lomba ada sepuluh orang termasuk Anda, kemungkinan Anda menang adalah 1 banding 10. Iya, kan?

itulah sebabnya, mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengikuti lomba atau pertandingan sebaiknya tidak usah diandalkan untuk mencari penghasilan tambahan. Anda boleh ikut, Anda boleh berharap untuk menang dan mendapatkan hadiahnya, tapi jangan diandalkan. Jangan menganggap bahwa Anda sudah pasti menang ketika akan mengikuti lomba atau pertandingan. Jika pun Anda menang, anggap saja itu bonus.

Mengikuti Kuis

Belasan tahun lalu, saya pernah iseng mengikuti kuis yang diadakan di sebuah tabloid olahraga. Caranya waktu itu cukup mudah, menjawab pertanyaan yang diajukan dengan menuliskannya di atas kartu pos, kemudian mengirimkannya ke media tersebut. Eh, nggak disangka saya menang. Hasilnya lumayan, beberapa ratus ribu rupiah yang buat saya waktu itu sudah banyak sekali. Itulah kali pertama dalam hidup saya mendapatkan penghasilan tambahan.

apakah yang dimaksud dengan kuis? Sederhana saja, kuis adalah sebuah acara yang diselenggarakan oleh pihak tertentu dengan mengundang sejumlah orang untuk menjadi pesertanya; nantinya para peserta akan diminta berpartisipasi dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh pihak panitia. Siapa yang bisa memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang diajukan oleh panitia (seperti yang paling banyak memberikan jawaban benar, misalnya) akan keluar sebagai pemenang dan biasanya akan mendapatkan hadiah. Nah, hadiah yang paling sering diberikan biasanya adalah berupa uang tunai.

Enaknya, mengikuti kuis bisa menjadi alternatif bagi Anda dalam mencari penghasilan tambahan. Ada banyak sekali cerita tentang mereka yang mengikuti kuis dan berhasil mendapatkan uang yang jumlahnya bervariasi, mulai dari ratusan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah. Jika Anda mau melihat contohnya, coba sempatkan diri Anda untuk melihat acara-acara televisi. Mulai dari jam delapan pagi hingga delapan malam, pasti ada saja kuis-kuis yang bertebaran di sejumlah televisi. Formatnya pun bermacam-macam. Ada kuis yang membahas tentang pengetahuan umum. Ada kuis yang membahas tentang pengetahuan umum, ada kuis yang membahas tentang politik, sosial, ekonomi, sampai ke kuis yang temanya unik, seperti kuis yang membahas pengetahuan Anda tentang lagu dan kuis yang membahas tentang binatang serta lingkungan hidup.

Beberapa dari Anda mungkin berpikir, apa saya bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan mengikuti acar kuis semacam ini? Jika Anda merasa tidak yakin dengan profil Anda, cobalah amati kuis-kuis di televisi. Perhatikan bahwa profil dari orang-orang yang mengikuti acara-acara kuis tersebut sering kali tidak jauh berbeda dengan profil anda. Ada yang karyawan, ada yang ibu rumah tangga, ada yang mahasiswa, bahkan ada yang berprofesi sebagai direktur dari sebuah perusahaan besar. Anda belum pernah masuk televisi sebelumnya? Perhatikan bahwa orang-orang yang mengikuti kuis-kuis tersebut juga belum pernah masuk televisi. Akan tetapi, kenapa mereka bisa masuk ke situ? Cuma satu: MENDAFTAR. Betul, beberapa panitia kuis ada juga yang melakukan sejumlah proses seleksi sebelum Anda betul-betul bisa masuk televisi. Namun, tidak ada ruginya buat Anda untuk mencoba, kan?
Memang sih, bicara kuis, biasanya ingatan kita akan selalu mengarah kepada kuis-kuis yang diadakan di sejumlah media elektronik, seperti televisi. Padahal, jika Anda perhatikan, kuis juga ada di media cetak (seperti di majalah, koran atau tabloid) dan media elektronik selain televisi (seperti di radio). Hanya saja, kita banyak memakai contoh kuis di televisi karena kuis-kuis di televisilah yang biasanya paling mudah untuk dijadikan contoh. Di sana anda bisa melihat proses tanya-jawab yang diajukan, melihat profil peserta yang sering tidak jauh berbeda dengan anda, dan kadang-kadang, berteriak di depan TV jika Anda merasa tahu jawabannya.

Siapa yang menyelenggarakan acara-acara kuis seperti ini? bisa saja media yang bersangkutan, atau bisa juga perusahaan-perusahaan yang kebetulan bekerja sama dengan media tersebut. Namun, peduli amat siapa yang mengadakan kuis tersebut. Sepanjang siapa saja boleh ikut, anda juga bisa ikut, kan? siapa tahu anda bisa dapat penghasilan tambahan dari situ. Hanya saran saya, sekali lagi, silakan ikut, silakan berharap, tapi jangan terlalu diandalkan. Kenapa? sederhana sekali: untuk bisa memenangkan kuis anda akan banyak dites soal pengetahuan umum atau pengetahuan dalam bidang tertentu yang memang sudah anda kuasai, tapi sebuah kuis sering kali tidak bisa menghindar dari unsur yang namanya ketidakpastian. Contoh sederhananya saja, coba lihat Kuis Who Wants To Be A Milliionare yang diputar di salah satu stasiun TV kita. Sepintar-pintarnya Anda, Anda tetap tidak akan tahu pertanyaan apa yang muncul berikutnya. Bisa saja Anda sudah belajar tentang pengetahuan di bidang tertentu sehingga Anda yakin bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Namun, kenyataannya, harus Anda akui bahwa sering kali pertanyaan yang ditanyakan tidak bisa Anda juga sebelumnya, seperti siapa nama asli dari tokoh ini atau tokoh itu yang belum tentu bisa Anda jawab. Unsur ketidakpastian ini berbeda dengan jika Anda membuka usaha, yang walaupun unsur ketidakpastiannya juga ada, tetapi lebih bisa diukur dan ditebak. Iyalah, dalam usaha, Anda pasti bisa membuat daftar tentang risiko apa saja yang mungkin terjadi jika usaha Anda dan kemungkinan apa yang bisa terjadi jika usaha Anda ekspansi ke sini atau ekspansi ke situ. Dengan begitu, anda lebih bisa mengambil keputusan karena Anda sudah bisa menebak hubungan sebab-akibatnya. Pada kuis, Anda sama sekali tidak punya petunjuk tentang pertanyaan apa yang mungkin diajukan si penanya.

Contoh lain, Anda ingat ketika saya bercerita bahwa belasan tahun yang lalu saya pernah mengikuti kuis di sebuah tabloid olahraga dan saya kebetulan menjadi pemenangnya? Kadang kala, walaupun Anda mengikuti kuis, keikutsertaan Anda sering kali masih harus diundi untuk bisa menang. Iya, dong. Sekarang jika Anda mengikuti kuis di media cetak dan mengirimkan jawaban yang benar di atas kartu pos, bayangkan ada berapa kartu pos dengan jawaban benar yang akan diterima oleh media penyelenggara kuis. Bisa ratusan lho. Nah, jika jawaban benar ada ratusan sementara pemenangnya cuma boleh ada satu, pasti kartu pos Anda akan diundi tanpa Anda bisa ikut campur sama sekali untuk bisa menang. Iya, kan? Jadi, unsur ketidakpastian-dalam hal ini berupa keberuntungan dan undian-sering kali tidak bisa lepas dari kuis. Itulah yang membuat saya menyarankan kepada Anda yang ingin mencari penghasilan tambahan dengan mengikuti kuis, silakan ikut, silakan berharap, tapi jangan diandalkan.

Mengikuti Undian

Apakah yang dimaksud dengan undian? Gampang sekali. Coba Anda beli sabun di warung, toko atau supermarket. Kirimkan bungkusnya ke PO BOX tertentu yang tercantum di kotak tersebut. Nanti setelah beberapa bulan, kotak sabun Anda akan digabung dengan kotak-kotak sabun yang juga dikirimkan oleh ribuan orang selain anda. Kemudian, pada hari yang telah ditentukan, ada seseorang yang akan masuk ke dalam”gunungan” kotak sabun itu, mengaduk-aduknya, dan mengambil salah satu kotak. Itulah yang dimaksud dengan undian. Nanti, pengirim dari kotak yang diambil tersebut, mungkin akan memenangkan hadiah yang sering kali sangat besar. Entah hadiah itu berupa uang tunai, rumah atau mobil. Luar biasa!

Pertanyaannya sekarang, seberapa besar kemungkinan bahwa kotak sabun Anda akan diambil untuk bisa menjadi pemenangnya? Dalam contoh di atas, kemungkinan Anda bisa menang mungkin 1 banding 1.000. Atau bahkan 1 banding 10.000 jika pengirim kotak sabunnya memang banyak sekali. Alternatif mencari penghasilan tambahan dengan mengikuti undian yang jelas memiliki unsur ketidakpastian jauh lebih besar dibanding jika Anda mengikuti kuis, apalagi mengikuti lomba atau pertandingan(umumnya jumlah peserta pada lomba atau pertandingan tidak sebanyak peserta undian).

Lalu, apakah itu berarti anda tidak boleh ikut jika kemungkinan menangnya memang kecil? Ikut saja. Seorang paman dari rekan saya adalah seseorang yang rajin mengikuti undian. Percaya atau tidak, dari sepuluh undian yang diikutinya, biasanya enam atau tujuh di antaranya bisa ia menangkan. Yah, mungkin tidak selalu memenangkan hadiah utama, tapi ada kalanya kita sering mendengarnya memenangkan hadiah berupa jalan-jalan ke kota ini, ke kota itu, memenangkan emas batangan seberat sekian puluh gram, mendapatkan uang tunai dua puluh lima juta rupiah, dan seterusnya, dan seterusnya. Mungkin itu barangkali yang disebut hoki, ya?

Untuk yang satu ini, mungkin bagus juga kita menyimak sedikit tip yang diberikan Mike Rini, kolega saya di Safir Senduk & Rekan. Katanya, jika Anda mengikuti undian-terutama undian yang mengharuskan Anda untuk membeli sesuatu terlebih dahulu sebelum bisa mengikuti undian-jangan sampai anda “terpaksa” membeli sesuatu di luar kebutuhan Anda. sebagai contoh, undian dengan mengirimkan kotak sabun tadi. Katakan saja Anda hanya mengonsumsi 2 sabun mandi sebulan. Nah, gara-gara undian, Anda sampai membeli 50 sabun mandi hanya agar bisa mengirimkan 50 kotak sabun supaya kemungkinan menang anda makin besar, itu jelas sudah keterlaluan. Bukankah Anda jadi menumpuk stok sabun untuk jatah 25 bulan atau 2 tahun lebih? Ngapain?

Sama seperti dua alternatif sebelumnya. Jika ada acara undian yang ingin anda ikuti, silakan ikut, silakan berharap untuk menang, tapi jangan diandalkan. Jika Anda berhasil menang dalam undian itu, anggap saja itu seperti bonus. Jangan lupa beri tahu saya jika anda menang, ya?

Terlibat Bisnis Money Game

Alternatif ini menarik. Beberapa dari Anda mungkin pernah mendengar tentang bisnis money game. Ada di antara Anda yang mungkin penasaran, apa sih yang dimaksud dengan money game? sederhana saja, money game adalah sebuah bisnis yang mengandalkan skema permainan uang. Wujudnya bisa bermacam-macam. Salah satu contohnya adalah skema yang mirip dengan MLM atau network marketing. Di sini, anda membayar sebesar beberapa ratus atau juta rupiah, kemudian anda harus mensponsori sejumlah orang yang mau membayar jumlah uang yang sama dengan Anda. Kemudian, mereka harus melakukan hal yang sama, yaitu mensponsori sejumlah orang juga. Begitu seterusnya. Setelah mencapai beberapa tingkatan, anda akan mendapatkan penghasilan dengan jumlah tertentu. Di sini, saya katakan mirip dengan MLM atau network marketing karena skemanya mungkin hampir sama, tetapi pada Money Game biasanya tidak ada barang yang dijual. Jika pun ada, mutunya sering kali tidak terlalu bagus dan harganya sangat, sangat mahal. Perbedaan lain adalah bahwa umumnya jumlah orang yang bisa disponsori secara langsung sangat terbatas, beda dengan Network Marketing sejati; jumlah orang yang bisa disponsori secara langsung biasanya tidak terbatas.

Prinsipnya, yang dimaksud dengan skema permainan uang di sini adalah skema yang banyak menggunakan rekayasa perputaran uang dari para pesertanya. Jika Anda ikut, dan bisa memenuhi syarat permainannya, Anda akan mendapatkan penghasilan sebesar ratusan ribu, jutaan bahkan puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Pada kenyataannya, pengelola bisnis money game sering kali banyak yang melarikan uang para pesertanya. Bagi mereka yang sudah terlanjur ikut, bukannya “kemenangan” yang didapat, tetapi malah kesialan karena uangnya dibawa lari. Parahnya, bukan satu-dua kali kita mendengar cerita bahwa jumlah uang yang dilarikan oleh pengelola money game bisa mencapai miliaran rupiah. Miliaran rupiah itu jumlah yang banyak sekali lho!

Saya tidak anti pada money game. Hanya saja, harus diakui bahwa di Indonesia-sampai saat buku ini dibuat-peraturan tentang money game masih belum jelas sehingga saya tidak bisa melarang anda untuk ikut. Iya dong, jika peraturannya saja tidak jelas, apa hak saya untuk melarang anda ikut? apalagi sampai saat ini ada banyak bisnis money game yang beredar di pasaran, dan banyak pengelolanya yang saya lihat tetap menjalankan bisnisnya dan tetap “komit” dalam membayar komisi bagi peserta yang bisa memenuhi syarat kemenangan. Oleh karena itu, saya tidak anti sama sekali pada money game. Apalagi tidak ada peraturan yang melarangnya.

Namun demikian, bagaimanapun juga harus diakui bahwa unsur ketidakpastian dalam money game cukup besar. Jika anda pelajari benar-benar, skema money game sering kali tidak masuk akal. Banyak dari skema tersebut yang tidak berjalan mulus, terutama bagi mereka yang ikut belakangan. memang sih, itu semua bergantung skemanya, dan saya tidak ingin menghakimi skema-skema money game yang belum pernah saya lihat. peraturannya juga belum ada, kan? namun untuk amannya, saya mengatakan bahwa unsur ketidakpastian dalam bisnis money game ini cukup tinggi, entah karena peraturannya yang belum ada, atau dari skema money game itu sendiri.

jadi, jika anda ikut money game, boleh saja ikut, boleh saja berharap untuk dapat, tapi jangan diandalkan, andalkan saja satu dari delapan alternatif yang sudah saya bahas pada bab 3 s.d bab 10 pada buku ini.

Tiga alternatif penghasilan tambahan yang sebaiknya tidak dilakukan

Selain empat alternatif tambahan yang sudah saya sebutkan di atas tadi, ada tiga alternatif lain dalam mendapatkan penghasilan tambahan, hanya saja, saya tidak menyarankan anda untuk melakukan ketiga alternatif ini. Alasannya sederhana saja, karena ketiga alternatif ini bertentangan dengan nilai moral dan agama yang kita anut.

Apa saja ketiga alternatif itu? Alternatif itu adalah:

1. Bermain judi

2. Melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme

3. Melakukan perbuatan kriminal

Beberapa dari anda mungkin heran, jika memang ketiga alternatif tersebut sebaiknya tidak usah dilakukan karena bertentangan dengan nilai moral dan agama, kenapa juga harus disebutkan di sini? sederhana saja, karena walaupun ketiganya bertentangan dengan moral dan agama, tapi kita tidak bisa menutup mata bahwa banyak orang yang menjalankan salah satu dari ketiga alternatif tersebut untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Jadi, penyebutan ketiga alternatif tadi lebih pada sebuah fenomena yang harus Anda ketahui, bukan untuk diikuti. Sekadar tahu saja sudah cukup. Mari kita diskusikan satu per satu:

BERMAIN JUDI

Akui saja, ada banyak orang yang mencari penghasilan tambahan dengan bermain judi. Judi bisa dilakukan di tempat-tempat formil tapi ilegal (seperti kasino gelap) atau bisa juga dilakukan di tempat-tempat yang tidak formil(seperti di sebuah rumah dan pesertanya adalah kawan-kawan sendiri). Mereka yang bermain di tempat-tempat formil tapi ilegal, seperti kasino, biasanya akan memilih salah satu dari sejumlah fasilitas permainan yang disediakan, seperti permainan rolet, black jack, dan semacam itu. Di setiap permainan, biasanya ada seorang bandar yang mengurusi kepesertaan dari setiap pemain dan yang akan membayar pemain yang mampu memenangkan permainan.

Bagaimana dengan di tempat-tempat yang tidak resmi seperti di rumah-rumah? Itu sih kesepakatan antarpemainnya saja. Ibaratnya, jika Anda bisa main catur, Anda cukup telepon teman Anda, katakan bahwa Anda ingin menantangnya main catur dan ikutkan saja sejumlah uang sebagai taruhannya. Di situ, Anda sudah bermain judi. Atau Anda lebih suka main kartu? Gampang. Ada beberapa permainan kartu yang sering dijadikan sarana bermain judi yang bisa Anda pilih. Beberapa di antaranya yang terkenal adalah permainan remi, bridge, black jack, QQ atau poker. Akui saja, banyak orang di sekeliling kita yang melakukan judi. Hanya saja karena mungkin judi tersebut dilakukan secara tertutup atau dengan jumlah taruhan yang tidak besar atau sering kali karena pemainnya tidak terlalu banyak, mereka sering kali tidak terlalu menarik perhatian masyarakat sekitar.

Seberapa besar jumlah penghasilan yang bisa didapat dengan bermain judi? Wah, itu sih bergantung pada seberapa banyak jumlah pemain yang ikut serta seberapa besar taruhannya. Namun, jika Anda mencari penghasilan tambahan dengan bermain judi, satu hal yang ingin saya tekankan adalah bahwa unsur ketidakpastian untuk bisa menang dalam permainan judi umumnya sangat besar. Jauh lebih besar dibanding empat alternatif di Lampiran B yang saya bahas tadi.

Akan tetapi, bukan karena besarnya unsur ketidakpastian itu sehingga saya menyarankan Anda untuk tidak melakukan judi. Alasan yang lebih saya tekankan adalah bahwa karena judi bertentangan dengan nilai moral dan agama. Selain itu-jujur saja- jika Anda sudah ikut judi dan pernah menang, bisa saya pastikan bahwa Anda akan ketagihan. Memang kenapa jika Anda ketagihan? Iya dong ketika Anda sudah ketagihan pada permainan yang cukup besar unsur ketidakpastiannya, besar kemungkinan Anda akan banyak menghabiskan uang dalam kekalahan demi kekalahan. Cukup masuk akal ‘kan kenapa Anda sebaiknya tidak melakukan judi?

Melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Jabatan apakah yang Anda miliki saat ini di kantor Anda? Keuangan? Akunting? Penjualan? Atau di Bagian Pembelian? Anggap saja Anda bekerja di Bagian Pembelian. Nah, jika Anda bekerja di Bagian Pembelian, seberapa besar kemungkinannya Anda akan menerima sogokan dari Supplier Anda agar mau membeli barang-barang mereka walaupun barang-barang itu tidak sesuai mutunya dengan standar yang ditetapkan perusahaan Anda? Jika Anda mau membeli barang-barang mereka walaupun mutunya tidak sesuai dengan standar perusahaan Anda hanya gara-gara Anda menerima sogokan dari mereka, Anda sebetulnya sudah melakukan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan.

Akui saja, KKN terjadi di mana-mana. Entah itu di kantor-kantor swasta maupun di kantor-kantor pemerintahan. Bisa juga di bank ketika ada suatu permohonan kredit yang berhasil diluluskan atau di kantor-kantor pemerintahan ketika ada proyek tender yang diberikan kepada salah satu pemenangnya. KKN juga bisa terjadi pada sistem pengawasan, seperti yang dilakukan oleh oknum-oknum pengawas ketika melakukan sidak(inspeksi mendadak), atau terjadi pada sistem perpajakan, seperti yang banyak dilakukan oleh oknum-oknum perpajakan ketika mereka datang ke kantor-kantor untuk menghitung pajak.

Bagaimana dengan unsur ketidakpastian dalam mendapatkan penghasilan tambahan melalui KKN seperti ini? Jawabannya bervariasi, bergantung pada sebasah apa jabatan Anda dan seberapa mulus tindak KKN itu Anda lakukan. Semakin basah jabatan Anda, apalagi jika Anda bisa membuat tindak KKN itu tidak terlihat, unsur ketidakpastian Anda dalam mendapatkan penghasilan dari situ akan menjadi lebih kecil. Jumlah penghasilan yang bisa didapat melalui KKN juga bervariasi, bergantung pada seberapa besar tindakan KKN yang Anda lakukan.

Tentu saja, saya di sini bukan untuk menerangkan seberapa besar penghasilan tambahan yang bisa Anda dapat dari melakukan KKN. Saya hanya menyarankan agar Anda tidak melakukan KKN demi mendapatkan sebuah penghasilan tambahan. Alasannya sederhana, KKN bertentangan dengan nilai moral dan agama yang kita anut. Jika Anda melakukan KKN dan seluruh orang di negara ini juga melakukan KKN, mau dibawa ke mana negara kita?

Melakukan Perbuatan Kriminal

Beberapa dari Anda mungkin berpikir bahwa melakukan perbuatan kriminal sama dengan melakukan tindakan yang ada di acara-acara kriminal yang sering diputar di televisi pada siang hari. Apa saja contohnya? Mencuri di tengah malam, menjambret di siang bolong, menodong dengan pisau di sore hari, bergabung dengan kelompok kapak merah, melakukan penipuan, atau hal-hal semacam itu.

Yah, bisa saja. Semua itu juga merupakan perbuatan kriminal. Jika Anda melakukannya dan berhasil, Anda akan mendapatkan penghasilan tambahan dari situ. Namun, jangan lupa bahwa perbuatan kriminal tidak harus dilakukan seperti di dalam acara-acara televisi yang pernah Anda lihat. Jika Anda menduduki jabatan basah di sebuah perusahaan, dan Anda melakukan perbuatan yang dilarang oleh KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana), Anda bisa dikatakan sudah melakukan perbuatan kriminal. Contohnya, seperti mencuri uang perusahaan, memalsukan kuitansi pembayaran, dan lain sebagainya.

Seberapa besar unsur ketidakpastian yang ada dalam perbuatan kriminal? Bergantung pada sematang apa perencanaan tindak kriminal yang Anda lakukan. Biasanya sih, semakin matang perencanaan tindak kriminal yang Anda lakukan, semakin kecil juga unsur ketidakpastian Anda dalam mendapatkan penghasilan. Hanya saja, walaupun unsur ketidakpastian dalam melakukan tindak kriminal ini bervariatif (bergantung pada sematang apa tindakan kriminal itu direncanakan), saya tidak menyarankan Anda untuk melakukan perbuatan kriminal hanya demi sebuah penghasilan tambahan. Alasannya sederhana, walaupun penghasilan yang Anda dapatkan bisa saja cukup besar, tapi perbuatan kriminal sangat bertentangan dengan nilai moral dan agama. Jika Anda mau penghasilan tambahan, pilih saja satu dari delapan alternatif pada Bab 3 s.d. Bab 10 yang sudah saya bahas tadi. Alternatif itu jauh lebih bisa diandalkan dan hati Anda bisa tetap tenang ketika mendapatkan penghasilan tambahan.

Tidak ada komentar: